Entah ini penyakit apa, tapi traveling itu memang sebuah candu yang sulit dibrantas. Dimana kita yang tinggal di kota besar ini, dengan sebuah rutinitas yang itu itu aja, dan pemandangan yang itu itu juga. Rasa cepat bosan sangatlah sering melanda. I miss to smell the new atmosphere of unknown place.
Baru tiga bulan yang lalu saya pulang jalan singkat, rasanya kaki ini sudah gatel dan minta untuk jalan jalan lagi. Saya sudah tidak sebebas seperti waktu kuliah dulu, saya terikat dengan yang namanya komitmen. Jalan keluarnya adalah segera menyelesaikan pekerjaan tersebut dan mendulang hasilny untuk mengisi kebutuhan jiwa ini yaitu traveling.
Sekitar beberapa minggu ke depan saya akan menginjak sebuah daerah yang baru, tanah maluku! Memaang untuk kebutuhan pekerjaan tapi semoga saja saya bisa memanfaatkannya sebaik mungkin untuk memberi makanan jiwa yang kosong ini. Hahaha
Di luar itu, saya siap menyambut sebuah rencana besar. Yang di dalamnya masih menyimpan keragu-raguan. Ya sudah lah.. Sambil menyiapkan just let we see what would come next!
iya, Febry.dinantikan kedatangannya ke sini 🙂
Yep.. semoga saja ya..
mungkin kalau saya ke Malaysia lagi, kita bisa meet up lah
berminat sekali febry.I'Allah, next year kerna tahu ini sudah full dgn pelbagai aktiviti 🙂
iya Zilla.. bener banget!
tidak berminat ke Maluku kah?
kamu tahu, febry..travel itu jauh lebih nikmat dari candu hehehe
*ditunggu ceritanya mengenai maluku..