Lompat ke konten

Pengalaman Saya Tes DNA 23andMe

Pernah gak sih kamu kepikiran buat coba tes DNA? Rasanya tes DNA itu cuma ada di film-film ya? Semisal kamu bayi yang tertukar kemudian mesti cek DNA dan mencocokan hasilnya dengan DNA orangtua mu. Sebenarnya gak mesti se-drama itu. Ada banyak alasan kenapa kamu mesti coba tes DNA. Saya sendiri karena iseng dan ingin tau mengenai leluhur (anchestry) saya. Kali ini saya mau berbagi mengenai pengalaman tes DNA di 23andMe, salah satu penyedia jasa tes DNA yang berbasis di California, USA. Lalu bagaimana hasil tes DNA di 23andMe tersebut?

Kenapa Mesti Tes DNA?

Menjadi orang Indonesia rasanya kita gak perlu pusing-pusing berpikir dari mana asal kita, ya? Kebanyakan dari kita pasti berasumsi bahwa asal orangtua kita adalah tempat asal kita. Misalnya orangtua saya, bapak saya orang Betawi asli sementara ibu saya orang Jawa asli. Mungkin rasa penasaran bisa berhenti di situ namun saya selalu berpikir, sebenarnya asal asli bapak saya dari mana sih? Kok wajah bapak saya lebih oriental sementara wajah ibu saya ya seperti orang Jawa kebanyakan? Dari sini lah rasa penasaran saya untuk mencoba tes DNA berangkat.

Sebenarnya dari tes DNA kita tak hanya bisa tahu mengenai asal-usul leluhur kita namun juga bisa mengetahui mengenai penyakit bawaan dan kecenderungan-kecenderungan lainnya. Tes DNA tidak 100% benar namun setidaknya bisa memberikan kita gambaran besar mengenai siapa kita dan bagaimana asal-usul kita.

Bagaimana Saya Melakukan Tes DNA?

Sebelum pindah ke US saya sudah mendengar soal 23andMe dan tes-tes DNA lainnya. Ketika mencoba untuk menggunakan jasa tes DNA 23andMe di websitenya, ternyata tidak tersedia untuk negara Indonesia, paling dekat adalah Singapura. Saya sangat kecewa.. hiks.. Namun setelah pindah ke US saya langsung girang karena akhirnya saya bisa mencoba untuk ikutan tes DNA dengan mudah.

Beberapa bulan sebelum tes DNA saya mencoba menimbang-nimbang dulu karena harganya yang lumayan mahal, harga normal untuk tes DNA Ancestry + Health report itu sekitar US$ 199, kalau tes DNA Anchestry saja memang lebih murah, sekitar setengah harganya. Selain harga, ada hal lain yang membuat saya ragu untuk ikutan tes DNA, yaitu jika saya memang tahu kalau saya, orangtua, kakek-nenek saya berasal dari Indonesia, lalu apakah penting buat saya untuk ikutan tes DNA ini? Lalu apakah hasil tes DNA untuk orang-orang ras Asia memiliki hasil yang cukup detil?

Saya sempat masuk ke forum-forum untuk mencari jawaban tersebut. Saya juga sempet riset di 23andMe.com mengenai kategori soal asal-usul DNA kita dan memang tidak terlalu mendetail soal bagian Asia. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk coba tes DNA. Kalau diulur-ulur terus, gak akan saya lakukan. Kebetulan ketemu diskon tes DNA di 23andMe menjadi US$ 169 untuk Ancestry + Health report.

Setelah order, 3 hari kemudian paket tes DNA saya datang. Saya sangat semangat untuk mencoba. Jadi bagaimana sistem kerjanya? Ternyata gampang banget. Paket yang datang berisikan brosur + DNA test kit yang mana berguna untuk menampung air ludah. Yiaakss… ternyata hanya dari beberapa tetes air ludah saja kita bisa tahu asal-usul dan identitas diri kita.

Setelah menampung ludah di tabung tes DNA kemudian saya memasukkannya ke dalam paket yang sudah bertuliskan alamat. Tak perlu membayar ongkos kirim lagi, kita hanya perlu mencemplungkan paket yang berisikan air ludah tersebut ke dalam kotak pos.

Dalam waktu 2 hari kerja paket sudah sampai di lab tes DNA 23andMe yang berada di California. Saya mendapatkan notifikasi email yang memberitahukan bahwa hasil tes DNA bisa didapat dalam waktu 3-6 minggu.

Oh iya, setiap DNA test kit itu ada nomor yang mesti kamu daftarkan di website 23andMe sekaligus juga membuat akun di 23andMe.com. Di akun tersebut lah nantinya kamu bisa mengakses hasil tes DNA.

Hasil Tes DNA Saya

Saya tahu kalau hasilnya akan memakan waktu yang lama makanya saya coba untuk tak terlalu bersemangat dan melupakan. Eh ternyata.. hasilnya muncul dalam waktu 2 minggu!

Begitu mendapatkan email pemberitahuan bahwa hasil tes DNA saya sudah selesai, saya langsung klik. Sambil menunggu, sambil dag-dig-dug. Hal pertama yang saya cek adalah mengenai ancestry atau leluhur. Ketika saya klik, hasil tes DNA soal leluhur saya menyebutkan bahwa saya 99,8% Southeast Asian. Yah… ini mah bukan surprise namanya!

Kemudian baru lah saya mereview hal-hal bawaan genetik dan informasi kesehatan lainnya. Dari hasil tersebut, saya merasa bahwa sains adalah hal yang luar biasa. Hanya dengan air liur, kita bisa tahu identitas seseorang. Dari hasilnya, bisa terbaca warna mata, kulit, dan rambut, ada juga hasil yang memberitahu soal lactose intolerant (toleransi terhadap minuman diary, misalnya susu), celiac desease, dll.

Oh iya, buat kamu yang mau tes kesehatan genetik juga harus mengantisipasi hasil yang nantinya didapat karena hasil tersebut akan memberi tahu kamu jika di masa tua nanti apakah kamu punya masalah ingatan (alzheimer), parkinson disease, dan hal-hal bawaan genetik lainnya yang mengerikan.

Balik ke permasalahan leluhur (ancestry). Setelah mengulik hasilnya lebih dalam. Ternyata ada satu detil yang terlewatkan oleh saya. Detil soal maternal dan paternal haplogroup. Detail ini ternyata sangat menarik karena saya bisa tahu perjalanan nenek monyang dari orangtua saya.

Maternal dan Paternal Haplogroup

Jadi apa sih haplogroup itu? Sebelumnya ada yang namanya haplotype, yang merupakan sebuah grup dari gen dalam sebuah organisme yang diwariskan dari satu orangtua dan haplogroup merupakan group/kelompok dari haplotype yang mirip, yang mana memiliki kesamaan dalam keturunan. Sederhananya, haplogroup merupakan sebuah kelompok populasi genetik dari orang-orang yang berbagi kesamaan keturunan baik di sisi ayah maupun ibu. Biasanya pengelompokan haplogroup ini diawali dengan huruf yang diikuti dengan nomor-nomor dan huruf lainnya.

Sembari menulis blog post ini, saya juga browsing-browsing soal haplogroup dan garis keturunan ini. Saya sampai merinding karena hal genetik ini keren banget dan sangat ‘mindblowing’. Ratus ribuan tahun yang lalu, semua manusia itu berasal dari benua Afrika yang kemudian terpencar dan melakukan migrasi secara gradual. Bahkan jika kita lihat berita-berita internasional, manusia terus melakukan migrasi, yang penyebabnya bisa banyak hal, misalnya mencari tempat dengan pekerjaan yang lebih baik, gak cocok sama lingkungannya, perang, genosida, dan berbagai macam alasan lainnya.

Balik ke hasil tes DNA di 23andMe saya ini. Jadi hasil maternal haplogroup (dari sisi ibu) saya menunjukkan bahwa gen saya ini bisa ditelusuri hingga 150,000 tahun yang lalu, yang mana berasal dari Afrika Timur. Garis keturunan ibu saya ini masuk dalam haplogroup M1’51. Berikut ini perjalanan haplohroup M.

Sementara itu, garis keturunan dari bapak saya masuk dalam haplogroup O-P164. Berikut ini detil lengkapnya.

Rasanya saya bisa merancau mengenai perjalanan leluhur ini namun rasanya saya perlu menutup blog post yang satu ini sebelum halamannya tambah panjang lagi haha. Intinya hasil tes DNA 23andMe ini cukup sesuai hipotesa awal saya. Kenapa? Jadi bapak saya yang mana anak Betawi asli, memiliki warna kulit lebih terang dari ibu saya yang mana orang Jawa tengah asli, dari ciri fisik lainnya saya sempat menduga bahwa bapak saya mungkin berasal dari Asia timur. Dari ciri fisik ibu saya, saya sempat menduga bahwa leluhurnya berasal dari India. Ternyata dugaan saya itu terdukung oleh hasil tes DNA 23andme ini!

Memang hasil awal soal identitas diri saya yang hampir 100% orang Asia Tenggara ini kurang mengejutkan namun hasil dari perjalanan leluhur dan pengetahuan soal maternal dan paternal haplogroup saya sangatlah membuka mata dan pikiran saya.

Menjadi orang Indonesia asli bukan berarti kita mesti malas bertanya dari mana asal-usul leluhur kita. Dari hasil ini juga menunjukkan bahwa kita, mahluk bumi ini, berasal dari tempat yang sama. Nenek moyang kita berpindah-pindah untuk bertahan hidup. Daya tahan inilah yang harus selalu diingat bahwa tidak ada kata menyerah dalam DNA kita semua.

_______________________

Saya kurang tahu menahu soal tes DNA di Indonesia. Mencoba cari-cari penyedia jasa dan harganya, ternyata sangat lah mahal. Atau kah kamu pernah punya pengalaman tes DNA di Indonesia? Yuk share di komen!

45 tanggapan pada “Pengalaman Saya Tes DNA 23andMe”

  1. Bro keren bro. Sebenernya nenek moyang kita bisa di analisis dari Paternal Haplogroup kita. Paternal Haplogroup Mas bro itu O-M122. Itu Paternal Haplogroup orang Han. Kalau orang Jawa biasanya akan keluar O-M95. Woww , berarti bener ya Orang Betawi itu rata2 campuran Chinese, Melayu dan Sunda. Keren broo 👍👍👍

  2. Mas Febry beberapa minggu yang lalu 23andme sudah update database, share hasil terbarunya dong. Sekalian ancestry timeline sama DNA Relatives, penasaran bisa sedetail apa untuk orang Indonesia karena info di webnya wilayah Indonesia bisa detect sampai 24+ regions. Thanks ya!

  3. Sekedar info di Indonesia sudah ada jasa tes genetik, namanya PT Global Genetika Indonesia. berdiri tahun 2016 dengan layanan tes genetik untuk kelainan kromosom pada ibu hamil dan screening kanker bawaan. Tapi mulai tahun 2019 ini sudah menerima jasa tes genetik direct to consumer seperti 23andme dengan pemesanan kit di dnaku.id

    1. Bisa di infokan dimana kah tempat dan webnya.
      Saat ini saya udah beli paket 23andme dan via singapore titip teman utk kirim paket ke indonesia.ternyata saat mau kirim balik ke US kena reject ga bisa keluar human dna dgn alasan tidak ada surat keterangan dokter dll ( info dari FEDEX indonesia )

      1. Febry – 🌎

        Benar. Mau dibawa pribadi pun harus di-declare di custom nanti dan kayaknya gak bisa lolos. Kalau mesti nyelundupin dah ketahuan bakal bahaya. Kalau gak salah di Indonesia sudah ada pemeriksaan DNA seperti 23andMe kok.

  4. Annisa A – I'm just... a girl! Who wants to live her life to the FULLEST! ^^

    Menarik sekali informasinya. Sebenarnya saya sudah tertarik tes seperti ini sejak 2005an, bahkan dulu pernah nanya ke FTDNA yang mengakunya bisa mengirim ke Indonesia. Pertanyaannya adalah, saat kita sudah mengambil sampel (saliva, swab, dsb.), saat dikirim lewat pos, ngakunya kiriman kita itu sebagai apa ya? Atau kalau di US, tidak pernah ditanyakan, apa benda yang kita kirim? Terima kasih.

    *Maju mundur terus mau order, khawatir kena biaya pas masuk, dan khawatir ga bisa dikirim balik juga ke luar negeri

    1. Febry – 🌎

      Kalau dikirim dari Indonesia saya kurang ngerti ya. Soalnya.. kalau mau dibawa langsung, mesti declare di custom nya soalnya kan itu termasuk spesimen manusia. Kalau di US, tinggal dimasukkan ke amplop yg sudah dikasih, lalu dimasukkan ke kotak pos saja.

  5. Wah udah lama pengin banget tes dna buat tahu garis leluhur. Aku orang jawa dari ayah ibu jawa, tapi sering dipanggil cici karena wajahku yg kayak chinesse. Makasih infonya sangat bermanfaat.

    1. Febry – 🌎

      Tempat kita atau orangtua kita lahir memang bisa dikatakan sebagai daerah asal kita, tapi siapa yang tahu tentang leluhur kita? Semoga nanti bisa tes, kalau sudah dapat hasilnya, bisa di-share di sini 🙂

  6. Diary Of Lazybutt – I was born on August 12, 1992 in Balikpapan, East Kalimantan ( Borneo ), Indonesia. Indonesian half Turkish, Chinese, and Portuguese. Speak 5 languages and now learning several languages. Healthcare Provider. Entrepreneur. Web Developer. Social Services. Event Coordinator. International Aid Worker. Marketing & Sales Representative. Travel Consultant. Volunteer. Spend a lot time in; Working, Studying, Reading, Writing, Gardening, Knitting, Cooking, Drawing, StarGazing, Dancing, Singing, and Blogging. Interested in Books, Science, Art & Design, Astronomy, History, Wanderlust, Traveling, Culinary, Fashion, Music and Photography. Do Sports; Yoga, Diving, Archery, Basketball, Tennis, Jet skiing, Volleyball, Badminton, Bowling, Horseback Riding, Kempo, Muay Thai and Ju-Jitsu. The Thing I likes : 1. Sunshine 2. ice-cream on a really hot day 3. independent thinkers 4. preservation of history 5. When problems in life sort themselves out 6. affirming people's qualities 7. Laughing, having a good time 8. people who make a difference 9. Hanging out with my friends and family 10. giving for no reason. What I hate the most? 1. Bullies 2. Spiders 3. Hypocrites 4. Racism 5. People hating other people just because they don't like the same thing,or hate something that those people like 6. People who act like they are right when they aren't 7. Braggers 8. People judging somebody they don't even know 9. Animal and Child abusers 10. Torturing people 11. people that call themselves ugly just to be told they're beautiful 12. People who make fun of people with physical/mental disorders 13. People who are close minded 14. That people alot of times don't understand what words mean and use society's definition of them when alot of times that's wrong. Like using gay,pedophile,abuse,rape and others in wrong definitions and usages. 15. Terrorism.

    Bener banget jadi tau kalo ternyata saya gak cuma berdarah Indonesia or Asia ternyata mix Portugis, Belanda, Turkish, Chinese, Yunani, and African 😂

  7. Ariyadi – urip kuwi kudu menep, supoyo gelasmu bening.

    Bayar 3 jutaan untuk teknologi serumit ini sepertinya tidak mahal, secara psikologis bisa jadi pencerahan juga (apalagi buat yang masih bermental rasial). Kadang saya tidak setuju dengan “peternak” kucing yang tidak mengijinkan kawin campur demi mempertahankan harga…hahaha.

  8. saya bukan anak dari orangtua yang membesarkan saya. ingin sekali tahu siapa orangtua biologis saya. sayangnya Indonesia belum memiliki database lengkap mengenai DNA seperti ini. mohon maaf, mau tanya yang di singapura tes dna nya apa bisa dikirim juga ke indonesia?

    1. Febry – 🌎

      Halo, sebenarnya tes DNA nya bukan di Singapura, tapi produk 23andMe bisa dipesan dari Singapura, sepertinya dikirim dari Amerika Serikat. Nantinya air liur kamu juga harus dikirim balik ke sana.

      Tes DNA ini tidak bisa memberikan kamu jawaban identitas orangtua biologis kamu, tapi bisa memberi gambaran silsilah nenek moyang kamu dan juga faktor bawaan (kesehatan dan kondisi biologis lainnya).

      1. Kasus saya seperti Mas Melpo di atas.. Hmm jadi tidak bisa untuk mengetahui orang tua bilogis ya? Hanya untuk mengetahui asal usul nenek moyang kita saja dan segala kebiasaan penyakit bawaan dll ya?

  9. Deddy Huang – Palembang – Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.