Lompat ke konten

Uang Tip, Yay or Nay?

Hal pertama yang saya sadari ketika tinggal di Amerika Serikat adalah soal tipping. Jadi apa sih tipping? Itu loh.. kasih uang tip. Memang di Indonesia agak kurang familiar atau hanya ada di film-film Warkop DKI tahun 80an, tapi jika memang kamu mau traveling keliling dunia, kamu harus sadar akan budaya tipping di negara yang ingin kamu datengin. Nah.. kira-kira negara mana aja sih yang punya budaya tipping? Aturan tipping-nya seperti apa? Berapa banyak kamu harus memberikan uang tip? Berikut ini ada sedikit panduan uang tip jika kamu berencana untuk traveling!

Saya pernah ditanya, hal apa yang nyebelin ketika tinggal di Amerika Serikat? Entah mengapa, hal pertama yang saya sebutkan adalah soal uang tip atau tipping. Kenapa? Mungkin karena saya masuk ke dalam kelas menengah ngehek, yang maunya makan fancy tapi gak mau bayar mahal atau bayar lebih.

Sebenarnya ada keuntungan dari adanya uang tip. Selama saya makan di restoran, pelayannya selalu baik-baik. Dituangin air kalau gelasnya kosong. Dijelasin menunya dengan komprehensif. Kalau kita tanya soal menu, mereka jawabnya gak ngasal kayak kebanyakan pelayan di Indonesia. Teman saya yang orang Jepang pun seneng banget ketika makan di restoran di Amerika Serikat. Ya karena dia merasa sangat dijamu. Memang.. ada harga yang mesti dibayar dari keramahan tersebut, tapi uang $5 – $10 rasanya tidak berarti buat mereka yang mampu dan ingin mendapatkan pelayanan terbaik.

Negara Mana Yang Memberlakukan Uang Tip?

Berikut ini saya punya infografik menarik dari Wego.com. Tandai negara-negara yang tidak memiliki budaya uang tip karena destinasi tersebut bisa mengirit budget perjalanan kamu.

Negara yang memberlakukan tipping. Sumber: Wego.com

Di infografik paling bawah, ada negara-negara yang kalau kamu memberikan uang tip, termasuk ke dalam menghina. Jadi kamu harus hati-hati kalau traveling ke negara-negara seperti Jepang, Argentina, atau Perancis karena niat baik kamu bisa dianggap melecehkan.

Bisa dilihat juga di infografik tersebut kalau Indonesia termasuk ke dalam negara yang tidak perlu untuk memberikan tip. Tapi memberikan uang tip juga bukan termasuk haram dan mungkin kalau kamu memang berlebih, ya kenapa gak memberikan uang tip? Terlebih jika kamu puas dengan pelayanan suatu tempat/jasa.

Jika Harus, Berapa Banyak Saya Harus Memberikan Uang Tip?

Nah ini hal yang juga penting. Kalau memang ada aturan memberikan uang tip, berapa banyak saya harus membayarnya? Saya punya contoh di beberapa negara. Berikut ini panduannya:

  • Amerika Serikat: Tip 15-20% — Di Amerika Serikat biasanya tipping diberlakukan di restoran, taksi, hair stylist, hotel, dan industri jasa lainnya. Paling gampang, kalau kamu melihat toples uang tip, berarti di tempat itu kamu harus memberikan uang tip.
  • Kanada: Tip 15-20% —Sama halnya dengan Amerika Serikat, uang tip juga jadi budaya untuk mengapresiasi jasa yang telah kamu dapatkan. Ya emang AS & Kanada ini budayanya agak mirip.
  • U.K: Tip 10-15% — Kalau di U.K., kebanyakan tempat sudah memberlakukan service charge. Kalau sudah begitu, kamu gak perlu memberikan uang tip. Tapi kalau gak ada service charge di nota pembayaran, kamu bisa memberikan uang tip sebagai bentuk apresiasi.
  • Swiss: Tip 15% — Sama halnya dengan U.K., kebanyakan tempat sudah menyertakan service charge.
  • Turki: Tip 10%
  • Mesir: Tip 5-10% — Biasanya sudah masuk ke dalam nota pembayaran.
  • India: Tip 15% — Demi kedamaian dunia, mungkin memberikan tip bisa menjadi jawaban, terutama di tempat-tempat turis. Soalnya banyak orang yang suka mau nolongin kamu tapi ternyata minta bayaran. Jadi sebelum mereka protes, lebih baik siapin uang tip.

Rata-rata tipping memang sekitar 10%. Tapi semuanya tergantung tempat dan pelayanan yang diberikan. Kalau memang pelayannya buruk, 5% pun tidak masalah. Atau seperti di kafe ketika kamu membeli kopi, mungkin tip $1 juga cukup layak.

Tipping di Indonesia?

Kalau di Indonesia, mau makan di emperan atau pun di restoran mahal, rasanya gak pernah sekalipun ada tipping. Mungkin di beberapa restoran, ada yang namanya service charge, ya sejenis tipping tapi sudah dipatok sekian persen. Tapi saya pernah juga sih lihat satu-dua kali di kafe-kafe kekinian di Jakarta atau Bandung, ada toples/jar uang tip. Nah.. di situ sih ada uangnya tapi saya kurang yakin ada pelanggan yang mau kasih uang tip.

Kenapa sih di Indonesia gak ada tipping? Sebenernya bukan gak ada, kalau mau dipikir-pikir lagi, ada yang namanya “uang rokok” loh. Misalnya kita minta tolong seorang ‘tukang’ atau handyman untuk membetulkan barang elektronik, kadang kita suka kasih ‘uang rokok’ ke mas-mas tersebut. Di beberapa bidang jasa juga ternyata ada tipping, misalnya di barbershop atau di salon. Atau ketika kamu ikut paket trip, biasanya ada juga yang namanya tip untuk tour guide. Di luar bidang-bidang tersebut, rasanya tipping di restoran hampir tidak pernah terlihat. Apa mungkin karena kebanyakan masyarakat Indonesia menganut paham “pembeli adalah raja?”.

Bagaimana menurut kamu soal uang tip? Yay or nay?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.