Lompat ke konten

Tips Bepergian: Terbang Layaknya Profesional

Traveling itu erat banget hubungannya sama airport dan pesawat. Meskipun traveling gak melulu mesti terbang karena bisa juga road trip atau sailing, tapi pastinya zaman sekarang semakin mudah untuk terbang dari satu tempat ke tempat lainnya. Semakin banyak budget airlines dan promosi-promosi gila yang bisa mengantarkan orang lebih jauh dengan biaya yang super murah. Bagaimanapun dan kemanapun kamu terbang, coba deh cek tips terbang layaknya seorang profesional ini.

Terinspirasi dari postingan Matador Network dengan infographic mengenai ‘Flying like a pro’ saya jadi kepikiran untuk membuat postingan sejenis. Saya lebih sering terbang untuk liburan ketimbang ‘business trip’. Jadi pengalaman terbang saya lebih dekat dengan penerbangan murah/budget airlines dan bagaimana membuat pengalamannya jadi lebih nyaman dan efisien.

1. Tidak Ada ‘Check-in Bagage’

Saya sendiri tidak memasalahkan orang-orang yang hanya mau jalan-jalan dengan koper atau dengan ransel saja. Dua-duanya sangat bermanfaat dan punya kekurangannya masing-masing. Mau pakai koper atau ransel, pastikan ukuran dan beratnya mampu ditampung oleh kabin pesawat.

Saya sendiri memberlakukan no bagage policy di setiap perjalanan saya. Meskipun di penerbangan full service yang memberikan bagasi gratis, saya lebih memilih untuk tidak memasukkan tas ransel saya ke bagasi pesawat. Kenapa? Pertama saya malas antre di terminal kedatangan. Kedua saya takut barang-barang atau tas saya rusak karena biasanya tas dilempar-lempar untuk dimasukkan ke bagasi pesawat haha. Belum lagi kalau di airport tujuan bagasi kita gak dateng-dateng, eh taunya nyasar ke negara lain. Kan repot?

Kalau kita terbang dengan budget airlines, tentu jadi lebih hemat dong jika tak beli bagasi. Selain itu juga bisa jadi alasan untuk tidak membeli oleh-oleh yang banyak.

2. Packing yang Ringkas

Berkaitan dengan poin nomor satu. Kalau kita cuma bawa ransel atau koper yang pas untuk masuk kabin maka PR nya adalah kita mesti packing dengan ringkas. Pastikan larangan-larangan umum yang biasa ada di airport itu ditaati. Misalnya tidak membawa cairan/liquid yang lebih dari 100 ml. Tidak juga membawa benda-benda tajam dan membahayakan.

Jika kita mentaati peraturan standar tersebut maka proses scanning di security akan jadi lebih cepat dan bisa langsung leyeh-leyeh di ruang tunggu.

Saya selalu bawa tote bag untuk menempatkan barang-barang yang perlu digunakan selagi menunggu atau di dalam pesawat sehingga tidak perlu membuka tas ransel yang sudah tertata rapih. Selain itu, tote bag juga bisa dijadikan untuk menempatkan dompet, paspor, handphone, dan barang-barang lainnya yang mesti dikeluarkan dari kantong celana selagi scanning di security.

Satu lagi, biasanya di custom check terakhir, dilarang bawa minuman botol berkemasan tapi kalau kamu bawa botol minum sendiri itu diperbolehkan kok. Jadi saya sih selalu bawa botol minum yang kosong sehingga kalau haus dan tak ada warung di dalam ruang tunggu atau belum menukar uang, kita bisa mencari tap water.

3. Outfit

Jangan mentang-mentang mau liburan ke pantai terus pakai sendal dan celana pendek di pesawat. Sebenernya bebas aja sih mau pakai apapun buat naik pesawat tapi demi kenyamanan dan tampil ‘layak’ kayaknya pakai sepatu, celana panjang, dan kaos atau kemeja bisa jadi jawabannya. Berhubung di pesawat itu dingin, siapkan juga jaket.

Satu hal yang perlu dihindari yaitu memakai ikat pinggang. Jadi pilihlah celana yang nyaman dan tak perlu memakai ikat pinggang. Pakai juga sepatu yang mudah dilepas-pakai, seperti sneakers. Soalnya ada banyak airport yang mengharuskan kita untuk melepas sepatu.

4. Langsung ke Boarding Room

Setelah melewati security, imigrasi, custom, dll, pastikan kamu langsung pergi ke ruang tunggu (gate) tempat penerbangan kamu berada. Kenapa? Sering banget gate tempat menunggu pesawat itu diubah-ubah. Ya mending kalau bandaranya kecil, kalau bandaranya besar seperti KLIA, kan repot mesti lari-lari.

Carilah gate tempat kamu menunggu. Kemudian cari tempat paling sepi di sekitar gate tempat kamu menunggu. Jika kamu membawa laptop, kamu bisa browsing dan mungkin kerja dengan tenang. Kamu juga bisa menelpon keluarga atau orang tercinta. Perasaan nyaman dan tenang itu penting banget untuk sebelum terbang.

5. Di Dalam Pesawat

Mau duduk nyaman dan terhindar dari goncangan turbulence? Pastikan kamu memilih kursi di dekat sayap. Jika kamu terbang dengan budget airlines, lebih baik mengalokasikan uang lebih untuk dapat tempat duduk yang nyaman ketimbang beli makanan (karena makanan bisa bungkus :p).

Di dalam pesawat itu memang terasa seperti diisolasi, makanya kamu mesti mempersiapkan hal-hal yang bisa kamu lakukan selagi di dalam pesawat. Jika kamu mau produktif, kamu bisa buka laptop dan mulai ketik-ketik cantik atau bisa juga mensortir foto liburan. Bisa juga menghabiskan waktu dengan menonton film atau baca. Tapi menurut saya sih paling asik itu tidur hehehe

Udara di pesawat sering kali dingin dan kering, untuk membuat bernapas jadi lebih nyaman, mungkin kamu bisa mengenakan masker sehingga memberikan sedikit kelembaban pada mulut dan hidung.

Bagi banyak orang, terbang itu juga menjadi aktivitas yang mengerikan. Ada teman saya yang takut dengan turbulence, ada yang takut saat landing dan take off, dan sebagainya. Terbang memang juga melelahkan, namun bagi saya, terbang selalu terasa emosional, sedih karena saya harus berpisah dengan rumah dan kenyamanan namun juga sangat bersemangat menantikan petualangan di depannya.

Memang pengalaman terbang saya belum seberapa namun semoga tips di atas bisa membantu kamu untuk bisa lebih menikmati bepergian dengan pesawat, terutama bagi kita-kita yang sukanya naik budget airlines 😛

Apakah kamu punya tips tambahan?

10 tanggapan pada “Tips Bepergian: Terbang Layaknya Profesional”

  1. BaRTZap – a Globetrotter | a Certified Diver: PADI Advance Diver and AIDA** Pool Freediver | a Photography Enthusiast | a Laboratory Technician.

    Dan nambahin tips dari Meidi di atas, secara safety, mereka yang duduk di aisle itu lebih mudah bereaksi untuk menyelamatkan diri ketika terjadi emergency di dalam pesawat dibandingkan mereka yang duduk di window seat.

    Btw, sekarang aku juga mulai membiasakan untuk gak ada check-in baggage, alasannya sih kurang lebih sama Feb. Dan kayanya koper yang bisa masuk ke kabin itu menjadi invetasi yang penting buat hal ini.

      1. BaRTZap – a Globetrotter | a Certified Diver: PADI Advance Diver and AIDA** Pool Freediver | a Photography Enthusiast | a Laboratory Technician.

        Iya Feb, tapi biasanya sih koper aku pakai buat jalan-jalan nyantai atau yang tujuannya gak terlalu sulit. Kalau kaya ke India, harus kejar-kejar kereta, terus desak-desakan di Varanasi segala. Bye bye koper deh 😀

          1. BaRTZap – a Globetrotter | a Certified Diver: PADI Advance Diver and AIDA** Pool Freediver | a Photography Enthusiast | a Laboratory Technician.

            Betul banget, dan emang sih Feb. Belakangan aku juga mulai menikmati geret-geret koper. Btw, kalau di Sri Lanka dengar-dengar khan negaranya lumayan rapi tuh. Saranmu tetap pakai backpack atau koperan?

    1. meidianakusuma – i'm just ordinary girl who live in extraordinary world.

      Kalo untuk penerbangan long haul atau minimal 3jam lebih, aku prefer duduk di aisle lohhh
      kenapa? jadi kalo mau ke kamar mandi ga perlu repot bangunin org tidur *flight JKT-SYD kemarin sampe nahan ke kamar mandi gara2 ibuk-ibuk di sebelah aku ga bangung-bangun padahal udah digoyang-goyangin buat permisi”
      Lalu kalo duduk di aisle pas long haul, jadinya bisa berdiri dan ngereganggin kaki di koridor pesawat setiap 2jam sekali minimal biar ga kaku dan ga pegel-pegel amat, ya ga ya ga? kmrn ke US gimana kamu?

      1. Febry – 🌎

        Wah Mei, bener banget sih itu. Mesti ditambahin nih ide dari kamu.

        Gak enak banget kalo tiap menit permisi haha apa lagi kalo orang sebelag kita lagi tidur. Kadang sih dilangkahin aja LOL

        Kemarin ke US rutenya SIN – NRT – SEA. Total flight nya sih 17 jam lah kira-kira haha mayan dah kering di pesawat.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.