Lompat ke konten

Kandy, Destinasi Wajib Saat Jalan-jalan di Sri Lanka

Jadi, apa sih destinasi wajib ketika jalan-jalan di Sri Lanka? Kota terbesar kedua di Sri Lanka ini merupakan destinasi wisata favorit dan juga destinasi wajib saat jalan-jalan di Sri Lanka. Kenapa? Selain sebagai pusat kebudayaan, Kandy memiliki udara yang sejuk karena letaknya di ketinggian dan ukuran kota yang lebih kecil dibanding Colombo. Jika kamu senang jalan kaki menyusuri kota, duduk santai sambil mengamati kesibukan warga lokal, dan mengenal sejarah sambil menikmati keindahan alam. Kandy adalah destinasi wajib ketika jalan-jalan di Sri Lanka!

Temple of Tooth Relic, Kandy, Sri Lanka

Kandy merupakan destinasi kedua saya setelah wisata sejarah di Anuradhapura. Perjalanan ditempuh hanya dalam waktu 4 jam dengan bus AC yang nyaman dan murah. Tarifnya hanya 310 rupee, berhenti di Terminal Bus Kandy, dekat stasiun kereta.

Awalnya saya sempat tidak yakin untuk berkunjung ke Kandy, makanya saya tidak benar-benar riset dan mencari tahu banyak soal destinasi populer ini. Selain Kandy sudah terlalu terkenal dan semua turis di Sri Lanka berkunjung ke kota ini, kayaknya saya lebih ingin bersantai di alam, misalnya destinasi seperti Nuwara Eliya, Haputale, atau Ella. Tapi ternyata, saya salah. Di kunjungan pertama, saya langsung jatuh cinta dengan Kandy.

Kandy, Kota Yang Bersih dan Apik

Meskipun ketika turun bus di terminal situasinya mirip dengan terminal di Indonesia yang kotor dan bau asep, tapi sebelum sampai di terminal saya sempat melewati pusat kota. Dari situ saya bisa lihat bahwa Kandy adalah kota yang apik dan bersih. Dibanding dengan Anuradhapura dan Negombo, Kandy jauh lebih bersih dan hidup.

Di pusat kota, terdapat danau (Bogambara Lake) yang bersih dan indah. Asik banget nongkrong di pinggir sini saat pagi atau sore. Di pinggirnya juga ada pedestrian walk yang asyik dipakai untuk jalan kaki atau jogging. Ada juga bangku taman yang asyik diduduki meski pada siang bolong, soalnya sekitar danau ini ditanami pepohonan rindang. Pemandangan sekitarnya juga berbukitan hijau dan rumah-rumah yang berbaris rapih di lereng bukit. Pada hari yang teduh, kamu akan mendapatkan hari terbaik di Kandy.

Suasana Kandy setelah hujan
Danau Kandy yang terletak di pusat kota

Banyak Bangunan Kolonial di Kandy

Queen’s Hotel di pusat kota Kandy

Bagi pecinta arsitektur bangunan kolonial, Kandy ini tempat yang sempurna buat kamu untuk mengaguminya. Kandy merupakan pusat sejarah dan kebudayaan di Sri Lanka. Selama 4 abad, dari 1469 — 1815, Kerajaan Kandy menguasai kawasan ini. Dari penguasa kerajaan ini lah, gigi Buddha yang sakral dibawa dari tempat bernama Delgamuwa. Kemudian pada tahun 1592, Kandy menjadi ibukota dari kerajaan independen terakhir yang tersisa di Sri Lanka, setelah kawasan pesisir dikuasai oleh bangsa Portugis.

Bangunan kolonial yang dijadikan museum

Setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang dari masa kerajaan, Kandy jatuh ke tangan kolonial Inggris. Di sini lah pertama kalinya Sri Lanka jatuh secara utuh ke tangan penguasa asing, tepatnya pada Kandyan Convention, 1815, di Sri Dalada Maligawa (Temple of Tooth Relic). Tak heran, sampai sekarang masih dijumpai banyak bangunan kolonial, terutama di pusat kota.

Sri Dalada Maligawa

 

Lorong masuk ke dalam kuil

Tempat ini juga dikenal sebagai Temple of The Sacred Tooth Relic atau kuil tempat menyimpan gigi sakral Buddha. Kuil ini letaknya di pusat kota, dekat danau Kandy. Kalau mau tahu ke mana semua turis pergi saat berada di Kandy, maka ini lah tempatnya. Tak heran, banyak sekali ulasan mengenai sakralnya tempat ini, apa lagi ada gigi dari Sang Buddha. Selain itu, arsitektur dari kuil yang iconic dan interior yang indah.

Menuju Temple Tooth Relic, Kandy, Sri Lanka

Awalnya saya ragu dan malas ke sini soalnya tiket masuknya aja 1000 rupee, hampir Rp 100.000. Tapi dari pada bengong dan gak tahu apa-apa, akhirnya saya masuk. Semua kuil di Sri Lanka mewajibkan kita melepas alas kaki. Di tempat penitipan dan penjualan tiket ini lah terdapat bau busuk kaki-kaki para pengunjung 🙁 Jangan juga datang pada siang hari karena lantai yang dihajar panas matahari akan membakar telapak kaki kamu. Rasanya kaki saya sampai melepuh, meski jalan berjinjit dan berlari.

Ketika masuk, kita aka disambut oleh lorong artsy dengan lukisan dan warna dinding yang memukau. Di dalamnya terdapat ruang-ruang tempat berdoa. Ada satu aula khusus tempat wisatawan berdoa dan menaruh bunga. Selain itu, juga ada satu aula di mana kita bisa menyaksikan perjalanan Buddha dari lahir hingga wafat, dalam potongan-potongan gambar dan ilustrasi. Oh iya, ada beberapa ruangan yang dibuka pada jam-jam tertentu. Lucunya, ketika masuk saya tidak melihat wujud dari gigi Sang Buddha. Jadi.. ada di mana?

Kafe dan Restoran di Kandy

Empire Cafe, Kandy

Di pusat kota, dekat sekali dengan Sri Dalada Maligawa, ada restoran dan kafe fancy. Harganya juga tak terlalu mahal sebenarnya, tapi mungkin kalau dibandingkan dengan Muslim Hotel (restoran), ya beda jauh banget. Tapi kan sekali-sekali gak apa-apa nyobain makan fancy.

Ada Empire Cafe dengan gaya kolonial dan beragam menu western, penting nih kalau kamu bosan makan kari. Tempatnya cukup cozy. Soal rasa? Hmm… saya sih ngerasanya standar-standar aja.

Natural Coffee, Kandy

Ada satu tempat yang cukup seru untuk didatangi, namanya Natural Coffee. Dari luar sih tempatnya kurang meyakinkan. Berhubung saya tinggal di Bandung, di mana ada banyak kedai kopi yang jauh lebih fancy. Tapi ada turis Jepang yang menginap di dormitory bareng saya, merekomendasikan Natural Coffee di Temple Street, Kandy. Lokasinya tepat di sebelah Empire Cafe.

Jalan-jalan di Kandy membuat saya teringat dengan kota tempat tinggal saya, Bandung. Udara yang sejuk, ukuran kota yang kecil dan asik diajak berjalan kaki, bangunan kolonial, dan tempat makan fancy. Rasanya Kandy cocok dijadikan tempat persinggahan bagi kamu yang sudah capek jalan-jalan atau yang akan memulai agar tidak kaget.

Tergoda untuk jalan-jalan di Kandy?

9 tanggapan pada “Kandy, Destinasi Wajib Saat Jalan-jalan di Sri Lanka”

  1. Pingback: Jalan-jalan ke Sri Lanka? Ini Persiapannya! – TRIP TO TRIP

  2. omnduut – Palembang – Bankir sesat. Pecinta buku & film yang bermimpi bisa jadi pengusaha serta bisa keliling dunia ini mengidap mamamholic sejak kecil. Sekarang tengah berjuang mewujudkan sebuah mimpi : menjadi penulis.

    *masuk list

    Sekilas mirip Penang kalo lihat bangunannya. Sekilas lagi mirip Shimla (modal liat gambar di internet) kalo pas lihat foto yang kedua. Main ke kota Galle nggak Feb?

      1. omnduut – Palembang – Bankir sesat. Pecinta buku & film yang bermimpi bisa jadi pengusaha serta bisa keliling dunia ini mengidap mamamholic sejak kecil. Sekarang tengah berjuang mewujudkan sebuah mimpi : menjadi penulis.

        Ayey, ditunggu tulisannya Feb.

  3. Matius Teguh Nugroho – Bandung – Anak laki-laki yang suka kopi, pergi-pergi, dan kereta api. Yuk ngerumpi :D contact: teguh.nugroho8@gmail.com

    Wah, Feb, tulisan lo mengacaukan travel wish-list gue!

    Foto-foto di tulisan ini menguatkan info yang gue denger bahwa Sri Langka adalah negara terbersih di Asia Selatan, compared to India, Pakistan, Bangladesh. Kotanya gue banget, Feb. Banyak bangunan tua dan area publik yang nyaman 😀
    Tapi Bandung bersih dan rapinya cuma di pusat kota aja, hahahahaha.

    1. Febry – 🌎

      Gue baru tau loh fakta itu. Tapi memang bener, Sri Lanka jauh lebih bersih dibanding India. Pokoknya orang-orangnya juga ramah. Satu lagi, di sini gak bau kayak di Delhi hehehe

      Ayo lah Mat, ke Sri Lanka.. hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.