Bekerja dan tinggal di Bandung cukup jauh berbeda dengan di Jakarta. Tak hanya ukuran kotanya yang jauh lebih kecil dan jumlah orangnya yang berkali-kali lipat lebih sedikit, Bandung memiliki atmosfirnya tersendiri. Udaranya yang sejuk (setidaknya di tempat saya di kawasan Dago) dan ritme kehidupannya yang lebih santai ketimbang Jakarta bikin hari berjalan terasa lebih lama. Kalau di Jakarta akhir pekan terasa singkat, di Bandung justru saya merasa akhir pekan terasa sangat cukup. Nah, intinya, di akhir pekan, saya tak mau mendekam seharian di kamar kostan. Untungnya berkat rekomendasi teman, saya bisa menemukan beberapa tempat yang bisa dijadikan pelarian di saat akhir pekan. Salah satunya adalah Little Wings.
Little Wings merupakan sebuah cafe & library yang terletak di Jalan Cigadung Raya Barat No.2. Lokasinya secara strategis sangat damai dan jauh dari keramaian, mungkin karena memang letaknya di balik bukit. Sebenarnya bangunan Little Wings sendiri adalah sebuah rumah, ya sama halnya seperti mayoritas tempat nongkrong di Bandung lainnya. Satu yang beda, gaya arsitektur rumahnya sangatlah unik. Warna cat lantai dasar yang merah, lantai dua yang putih, dan bentuk atapnya yang berbeda dari kebanyakan rumah di Banudng inilah yang bisa menjadi ikon Little Wings.
Yang membuat saya betah adalah suasananya yang homey dan nyaman, layaknya di rumah sendiri. Kemudian desain interior yang menarik, tentunya membuat setiap pengunjung gatel ingin foto di setiap sudutnya, kuantitas bukunya memang tak bayak namun ya lumayan lah dari pada bengong, koneksi internetnya juga lumayan, stafnya ramah, ada banyak ruang, area non smokingnya banyak, dan tentunya menu yang lumayan variatif dan harga yang sangat terjangkau.
Little Wings biasanya buka mulai jam 12.00 hingga jam 21.00 namun khusus di hari minggu dia buka lebih awal yaitu jam 10.00 hingga jam 21.00. Saya kurang memperhatikan dengan pasti namun harga di Little Wings, untuk makanan maupun minuman, berkisar antara Rp. 10.000 hingga Rp. 40.000. Biasanya sih saya memesan Teh, Milktea, atau Kopi Aroma khas Bandung, dan cemilan seperti French Toast. Ah pokoknya French Toast di sini bikin saya pengen balik terus.
Soal transportasi, biasanya kalau bareng temen memilih naik taksi (kalau dari Simpang Dago tarifnya sekitar Rp. 20.000 – Rp. 25.000) atau kalau sendiri biasanya naik angkutan umum. Jika memang kamu mau ke sini dengan angkutan umum, bisa naik apapun yang ke Terminal Dago kemudian lanjutkan perjalanan dengan angkot Caringin – Dago yang berwarna putih-orange-hijau dan turun persis di depan Little Wings.
Detail lebih lengkap langsung aja akses websitenya di littlewings.terasnusantara.co.id/
Pingback: 4 Alasan Mengapa Dago Menjadi Tempat Wisata Terbaik Bandung yang Tidak Boleh Dilewatkan – TRIP TO TRIP
Jiahh, nambah lagi referensi tempat ngopi2 di Bandung deh 😀
kok kamu kece banget sih, sekarang jadi foodies juga hahahahahahah, ke Noah’s barn yg di Dago donggg,
katanya internetnya kenceng pisaan
Atu lah.. ini kan kaga motret makanan kak, seadanya juga kl motret makanan 😀
iya, Noah’s barn tinggal ngesot dari kostan.. katanya kopinya juga enak, tapi lebih enak di tempat aslinya, cuma yang di Dayang Sumbi itu katanya luas dan kece..
keren banget tempatnya, nice info 🙂
Sama-sama 🙂
spain??
Teman pun bertanya seperti mu Dzila hahaha
Feb, esok saya ke bandung..ayuh ketemu..
Ha? serius? saya akan balik ke Jakarta Dzila. Kalau mau kita bertemu di Jakarta 😀
Ahhh, tempatnya keren, keren,pas banget, gw sering nginap di Cigadung kalo ke Bandung. Ini cafe impian. Pengen banget punya yang beginian.Nice share. 🙂 🙂
Btw, long time no see, Feb. Ke mana aja?
Kalau ke Bandung lagi, kabarin ya!
hahaha iya, udah 6 bulan bolos ngeblog, bisa-bisanya :p gak ke mana-mana, ga sempet nulis di sini aja 😀
Siyaaaaap.