Dikelilingi oleh puncak-puncak tinggi di Jepang dan diwarisi kebudayaan serta peninggalan sejarah yang masih terawat, Matsumoto merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi ketika jalan-jalan di Jepang. Kota Matsumoto berada di prefektur Nagano, wilayah Chubu. Tujuan saya berkunjung ke Matsumoto karena baca dari Lonely Planet bahwa kota ini sangat autentik. Rasa penasaran itu kemudian menggiring saya ke kota Matsumoto. Nah serunya lagi, sebelum tiba di Matsumoto, ternyata saya mendapatkan kejutan di sepanjang jalannya. Kayak apa? Yok berangkat!
Ceritanya hari itu saya berencana untuk eksplor prefektur Nagano seharian. Memang nampaknya mustahil untuk bisa mengunjungi semua tempat. Akhirnya saya memutuskan untuk city tour di Nagano selama 4 jam dan kemudian berangkat menuju Matsumoto.
Bepergian di dalam Jepang memang sangat mudah, apa lagi dengan menggunakan kereta. Berhubung hari itu saya sedang menggunakan JR East Pass, maka saya bisa seliweran seenaknya selama menggunakan jalur Japan Railway East. Terdapat 2 pilihan kereta dari Nagano ke Matsumoto, yaitu kereta rapid (1 jam 20 menit) dan limited express/Shinano (50 menit) di jalur Shinonoi Line.
Awalnya memang saya mau naik limited express, namun entah kenapa saya malah naik jalur rapid. Ya harap maklum, berhubung tidak mengerti tulisannya dan asal naik saja. Ternyata akibat salah naik ini, saya malah menemukan kejutan yang tak saya duga sebelumnya.
Kereta di jalur Shinonoi Line berangkat tepat waktu. Ketika kereta mulai bertolak dari stasiun Nagano saya melihat gunung-gunung dari kejauhan memagari kota ini. Semakin jauh, pemandangan berganti dengan bukit-bukit yang dipenuhi pepohonan yang sedang berubah warna, merah kekuningan. Saya selalu kagum dengan musim gugur. Pepohonan itu bisa mengubah bukit biasa menjadi tontonan luar biasa.
Tak begitu lama menjauh dari perkotaan, kita bisa menikmati pemandangan pedesaan. Rumah-rumah Jepang khas zaman Edo menghiasi tampilan di balik jendela kereta. Kereta terus berjalan dan ajaibnya rel kereta terasa semakin menanjak. Kecepatan kereta tak secepat biasanya. Semakin naik, semakin lamban jalannya. Kereta pun menderit, menuruti jalur rel yang menanjak tajam.
Perjalanan kereta kali ini benar-benar menyita perhatian saya. Masalahnya, kereta sempat berjalan zig-zag. Nah loh? jadi kereta sempat berpapasan dengan kereta lain, dan memang jalur kereta di sini dirancang dengan konsep zig-zag rail. Kereta akan maju ke kemudian pindah jalur dan mundur ke jalur yang lain.
Setelah melakukan zig-zag, kereta tiba di stasiun Obasute (おばすて ). Di sini lah saya menemukan stasiun terkeren sepanjang hidup saya. Tau kenapa? Stasiun ini berada di atas bukit dan rel tepat berada di tebing. Kita bisa berdiri di peron kereta yang langsung menghadap ke jurang. Pemandangan di depan sana luar biasa banget! Penumpang kereta bisa berhenti sejenak di sini untuk berfoto-foto. Kira-kira kita punya waktu sekitar 15 menit untuk menikmati pemandangan di stasiun Obasute ini.
Walaupun ingin berlama-lama di sana namun saya mesti terus melanjutkan perjalanan ke Matsumoto. Kereta terus maju dan kembali menanjak. Di sebelah kiri, terlihat ilalang memagari jurang yang terlihat sangat menakjubkan. Di bawahnya terlihat rumah dan ladang penduduk yang terlihat seperti butiran salju. Sedang asik-asiknya terpana dengan pemandangan tersebut, tiba-tiba sekeliling berubah gelap. Kereta memasuki terowongan panjang.
Setelah hampir lima menit diselimuti keadaan gelap, kereta pun keluar dari terowongan. Kembali menyajikan pemandangan perbukitan cantik. Ketika iseng melihat ke belakang, begitu takjubnya saya. Barisan pegunungan tinggi bersalju menghiasi pemandangan. Gila!! Japan Alpine! Ini pertama kalinya saya melihat gunung berpuncak salju. Rasanya terharu banget karena bener-bener indah.
Dua jam perjalanan Nagano menuju Matsumoto benar-benar tak berasa. Ketika pemandangan di luar jendela menjadi tontonan dan hiburan tersendiri. Ketika rasa kantuk dikalahkan rasa penasaran dengan kejutan apa lagi yang akan diberikan. Ketika senyum sumringah hanya dengan melihat rentetan perbukitan yang berubah warna merah kekuningan. Satu yang saya sedih, saya jalan-jalan sendiri, jadi gak bisa berbagi kebahagiaan saat itu juga.
http://blogtotrip.wordpress.com/tag/nagano/
Asli kereeeen, klo naik kereta yy lebih cepat bisa berhenti di stasiun yg tinggi itu ngga ya? Memang sering dapat kejadian berkesan kalau lagi keadaan salah naik kereta gini disana
*duuh gatel yaa postingan soal jejepangan pengen gue komentarin semuanya* 😅
hahaha boleh kok komentarin semua, ngerti banget.
kayaknya beda jalurnya kalau naik kereta yang lebih cepat. Waktu itu naik yang lebih cepat tapi malam-malam. Jadi ga keliatan juga haha
ya tuhan, cakep banget sikk viewnya, huwaaaa
semoga gak lebay dibilang perjalanan ke Wonderland :p
Pingback: SWEET Cafe di Matsumoto | TRIP TO TRIP
Pingback: Dari Nawate-dōri sampai Nakamachi-dōri | TRIP TO TRIP
Pingback: Matsumoto Si Kota Kastil | TRIP TO TRIP
Feb, gw pengen banget eh ke Nagano dan daerah selain 3 kota yang ramai dikunjungi kaya ini. Ah, posting-an yang ini udah gw bookmarked, semoga temen jalan mau disetani tersesat-tersesat begini, gw tertarik ke daerah yang begini. seperti biasa, nice share.
hahaha menurut gue khawasan Chubu di Jepang tuh keren bgt. Maunya sih ke Alpine Route kayak Tateyama atau Hakone, tapi tapi tapi gak punya duit waktu itu..
Ah, begitu yah, berarti bawa segepok ini keberangkatan berikutnya (buat lo), gw mah yang penting jalan – jalan dapet pemadangan baru. 😀
btw kabarin ya kalo autumn nanti jadi ke Jepang. Siapa tau bisa gabung hehehe
Asik,,asik,,,
Mantaps kalo begitu, gw udah booked pergi via Haneda 29 Oktober, balik via Osaka 7 November, 2014. Tinggal visanya ajah, See you, kalo begitu. Ameeeeen.
wooooooow gokieeel! perfect time for sure!
nabung nabung terus beli JR Pass deh.
Semoga!! Ameen!…iyah, gw sudah membulatkan hati tersetani oleh JR Pass promosi lo di sini, ini gw lagi berusaha menyetani temen jalan gw. kekekekeke..
ya berhubung lo udah ke kota2 kyk Tokyo, Kyoto, Osaka, dan lo harus ke kota2 lainnya, jadi beli JR Pass sih ga bakal rugi :p
Mau banget…gwpun berfikir begitu, walau tetep pengen singgah liat Autumn-nya yang kayanya dahsyat juga…
*cari cara menyetani, bahkan gw udah kirim ke teman jalan gw ntar, beberapa post lo.*
😀
horeee dipromosiin. makasih Yuna.
Hahahahaha..untuk menyetani 😀
Sama – sama
Makanya lain kali ajak-ajak gue, mas 🙁
ayuk ayuk, ajak doang mah gampang haha
Oke gue perjelas. Ngajak dan bantu dana, mas. At least pesawat sama hotel deh *serakah*
oke sini bantu-bantu kakak mengumpulkan emas, yuk.. yuk..
Ayo, mas *serius*
okeh nanti disenggol-senggol :p
Hiks… pemandangannya lagi lagi bikin ngiler Feb
Sepertinya harus menunggu buku Trip to Trip terbit biar tambah ngiler ttg Jepang hahaha
Hwaaa aamiin banget ada buku Trip to Trip hahaha
thank you Lim.