Hanya 1 jam 45 menit dari Tokyo, Nagano merupakan tempat pelarian dari kota metropolitan super sibuk seperti Tokyo. Nagano juga merupakan kota yang cocok untuk petualangan di alam. Jajaran gunung-gunung cantik membentang. Selain itu, nikmati jalan-jalan sore di Chuo-dori, berkunjung ke kuil Zenkoji, dan bagi yang suka berbelanja, puaskan hasrat belanja di Omote-sando.
Selain ditugasi mereview hotel, saya pun punya satu lagi tanggungan yaitu meliput mengenai JR East. Untungnya, saya diberikan tiket gratis, yaitu JR East Pass. Kali ini untuk pertama kalinya saya akan mencoba menggunakan JR East Pass. Ke mana? Berdasarkan hasil riset di internet mengenai waktu tempuh, akhirnya saya memutuskan untuk kabur sejenak ke Nagano.
Nagano sendiri merupakan sebuah prefecture di kawasan Chubu. Ibukota prefecture ini di kota Nagano. Jaraknya sekitar 240 km dari Tokyo. Tapi kali ini saya tidak berangkat dari ibukota Jepang, melainkan dari kota Hanyu, Saitama. Saya harus menaiki kereta di jalur Chichibu railway menuju stasiun Kumagaya. Di satsiun Kumagaya, saya bisa naik bullet train atau shinkansen menuju Nagano. Waktu tempuh antara stasiun Kumagaya dengan stasiun Nagano adalah 1 jam 5 menit. Kalau tidak pakai JR East Pass, harga tiketnya hampir 6000 yen. Kalau pakai JR East Pass? Gratis dong! 😀
Ini merupakan kali pertama saya menaiki shinkansen. Perasaan senang dan semangat datang ketika ada pemberitahuan kereta segera tiba. Di jalur Nagano Shinkansen ini, pengguna JR Pass bisa bebas naik shinkansen tanpa harus reservasi terlebih dahulu. Hal yang selalu terbayang ketika saya naik shinkansen adalah pemandangan di jendela akan terlihat blur saking kencangnya kereta ini, ternyata hal ini tidak sesuai ekspektasi saya. Pemandangan di luar jendela masih bisa dilihat, namun kalau mau memotret mesti dengan speed tertentu.
Setelah satu jam, akhirnya saya tiba di stasiun Nagano. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah tourism information. Di sana saya disambut seorang staf dan diberikan buku panduan dan peta. Saya juga bertanya mengenai tempat yang ingin saya datangi, yaitu Matsumoto dan Hakone. Sayangnya dibutuhkan waktu tiga jam untuk menuju Hakone dengan kereta. Bisa saja sih dari Nagano ke Hakone hanya 1 jam, namun dengan bus pariwisata yang harga tiketnya lebih dari 2000 yen. Akhirnya, saya fokus ke Matsumoto. Staf di sana memberikan saran untuk naik kereta ekspres yang akan berangkat jam 1 siang.
Sebelum ke Matsumoto, saya punya tiga jam untuk menjelajah kota Nagano. Satu tempat yang katanya wajib untuk dikunjungi adalah Zenko Ji. Kemudian saya langsung meluncur ke Zenko Ji dengan bus kota yang sudah nangkring di depan stasiun Nagano. Semua bus yang mangkal di sini pasti akan melewati Zenko Ji, jadi tak perlu khawatir kesasar. Tiket busnya hanya 100 yen. Perjalannya menempuh waktu sekitar 15 menit, melewati jalanan utama Chuo-dori. Ketika sampai, saya disambut oleh pintu gerbang yang tak terlalu besar. Ketika memasuki pintu tersebut, saya langsung bisa melihat pintu utama, yaitu Niomon gate.
Zenkoji merupakan salah satu kuil terpenting dan paling terkenal di Jepang. Didirikan pada abad ke-7 dan menjadi tempat menyimpan patung Buddha pertama yang pernah dibawa ke Jepang, ketika ajaran Buddha pertama kali dikenalkan pada abad ke-6. Sekarang memang patung Buddha yang asli telah disembunyikan, namun replikanya dipamerkan ke umum setiap enam tahun untuk beberapa minggu.
Setelah melewati Niomon, kita akan melewati jalan yang kanan kirinya terdapat banyak toko oleh-oleh dan jajanan yang menggiurkan. Memasuki halaman utama, kita bisa menjumpai enam patung raksasa Jizo Bodhisattva, berjajar rapih di sebelah kanan. Sementara itu, di depan berdiri dengan gagah Sanmon gate.
Sanmon gate sendiri adalah pintu masuk utama yang telah berdiri sejak tahun 1750.
Bangunan utama Zenkoji baru bisa dilihat ketika melewati Sanmon gate. Terdapat pelataran luas dan di tengahnya terdapat cawan besar tempat pembakaran dupa. Sebelum masuk ke Zenkoji, banyak orang singgah sebentar di sana untuk berdoa. Kerap kali, orang-orang mengasapi diri mereka dengan asap yang berasal dari cawan tersebut. Mungkin bermaksud meminta berkah. Sementara itu, bangunan utama Zenkoji ini meerupakan hasil rekonstruksi yang dilakukan pada tahun 1707. Bisa ditemukan ornamen-ornamen berupa patung Buddha. Untuk masuk ke bangunan ini, pengunjung mesti membayar tiket masuk sebesar 500 yen.
Kebetulan saya tidak masuk ke dalam bangunan utama Zenkoji, akhirnya saya kembali berkeliling ke sekitar kompleks kuil. Saya menemukan sebuah pagoda cantik di belakang bangunan utama. Ternyata ini merupakan Zenkoji History Museum. Di dalamnya bisa dijumpai pameran koleksi ukuran patung-patung Buddha dan Bodhisattva.
Ketika berkunjung saya menjumpai tempat ini ramai dengan turis lokalnya. Tak hanya satu-dua keluarga, tapi ada banyak keluarga yang membawa anaknya. Nah, lucunya, anak kecil yang diajak ini mengenakan pakaian tradisional. Kawaiine!
Menurut saya Zenkoji memang layak untuk dikunjungi. Keindahan arsitektur dan atmosfirnya membuat tempat ini terasa spesial. Terlebih jika kamu menyukai sejarah. Lebih enak jika punya teman lokal yang bisa menceritakan mengenai sejarahnya. Mungkin jika kamu nanti berkunjung ke Tokyo dan ingin mencari pelarian, coba saja datang ke Nagano dan berkunjung ke kuil Zenkoji ini. Kalau mau cepat bisa naik Nagano Shinkansen dari stasiun Tokyo, tarifnya sekitar 7970 yen. Bisa juga naik bus dengan tarif 4000 yen sekali jalan, waktu tempuhnya 3,5 jam.
Mas mau nanya, apakah ada bus malam yang langsung dari kyoto ke nagano? Rencana pengen ke tateyama via nagano.. Mhn infonya ya mas, soalnya pake willer g ad yg direct kenagano langsung.. Makasih
Harusnya sih ada ya mba, tapi saya kurang tau operator busnya. Coba cari JR Bus.
Pingback: Matsumoto Si Kota Kastil | TRIP TO TRIP
Pingback: Perjalanan Menuju Wonderland | TRIP TO TRIP
Pingback: Menyusup Masuk ke Zenkoji Unjōden | TRIP TO TRIP
kaburnya jauuhhh Feb 🙂
namanya juga kabur mba.. kalo deket sih maen namanya :p
Wah.. nagano bagus ya. Klo dari osaka ke nagano paling cepat n murah naik apa ya? brp duit?
naik bus sih rata-rata lebih murah ketimbang kereta. Mungkin naik bus bisa dapat 500ribu sekali jalan mba 🙂
Kotanya menarik, mas 😀
iya, banget! nyesel cuma sebentar ke sini.
Terkesima ama patung-patung Buddha di Zenkoji nya 🙂
apik ya? hehe
Sepertinya patut di coba, saran yang lain seputaran Tokyo atau ngesot sedikit dari Tokyo? Selain yang terlalu populer?
Kalo gak ada halangan gw ke sana lagi Oktober akhir, for Autumn :). Yeay, mostly thank to your post, bikin gw ngiler :D.
Coba ke Chichibu 😀 recommended banget 😀 Kayaknya daerah Kanagawa juga bagus, kalau buat autumn coba ke Takao-san (gunung)
hehe makasih Yuna sudah sering mampir. Dijamin bakal ada banyak postingan Jepang lagi :p
Ehm, sip, yang penting noted dulu, waktu lo ke sana dapet daun berubah warna tanggal berapa? terutama yang di Arashima Kyoto *liat di project-mu itu*. keren banget itu Arashiyamanya.
I’m not that busy anyway, 😀 😀
Di tunggu special autumn yaksss, kapan rencana ke Jepang lagi?
Mau ke Jepang lagi pas salju atau sakura hehehe
waktu itu di Jepang dari tanggal 10 November – 9 Desember. Semuanya msh ada daun kuning, tapi minggu ke-3 November udah banyak yg gugur.
Ah setuju, kalo Summer belom tertarik, kayanya mending Indonesia deh kalo Summer, so, kalo begitu aku menikmati dulu Autumn bagaimana, semoga visa dapet,,, 🙂
Summer bagus pas agustus, banyak festival/matsuri yang pertunjukkan kembang apinya super spektakuler. Pertunjukan kembang apinya bisa berjam-jam. Sadiis.
foto yang patung raksasa ada burungnya cakep broh
itu no edit kah?
#nofilter #noedit brooh.. edit sih terang gelapin doang, dijamin asli gan (y) hehe thanks bang Helga