Oke, bagi yang tidak sempat datang ke festival terkeren se Indonesia ini, saya akan mencoba mereview setiap acara besarnya ya.
Festival Teluk Jailolo 2012 tahun ini bertemakan The Amazing of Golden Spice Island. Kemilau dan kejayaan rempah-rempah. Harusnya kita sadar betul, apa yang membuat kita berjaya dan bersinar di dunia ini. Identitas bangsa ini, selain cap sebagai negara agraris yang dalam kenyataannya kita masih saja mengimpor beras, huh malu! Rempah-rempah sendiri merupakan bagian dari hidup warga di Halmahera Barat. Ya, seharusnya sudah menjadi identitas mereka, namun karena sudah terlalu biasa sehingga mereka pun tidak menyadari ada aset berharga di depan mata. Oleh karena itu, Festival Teluk Jailolo mencoba mengangkat tema tersebut dan menyuarakannya ke seluruh Indonesia bahkan ke dunia internasional.
Sesuai tema, rangkaian acara yang akan diselenggarakan semuanya berbau rempah-rempah. Mulai dari Golden Spice Adventure (terdiri dari Spice Expo, Spice Trip, Spice Parade), Ritual Laut Sigofi Ngolo, Cultural Party, dan puncaknya adalah Cabaret On The Sea. Sudah ga sabar ingin semua reviewnya? Oke kita mulai.
Tanggal 17 Mei 2012.
Ritual Laut “Sigofi Ngolo”
Pagi itu saya yang sudah terbiasa bangun pagi langsung bersiap-siap. Tak lupa sarapan dan ditemani secangkir teh kayu manis di tepian laut yang menghadap ke Teluk Jailolo. Sedap..
Ketika keluar dari homestay, di kiri kanan jalan sudah ramai dengan panggangan ikan. Sesuai agenda hari ini akan ada dua acara besar yaitu Ritual Laut dan Bakar Ikan 10 Ton. Slluurrp. Nampaknya jalan akan ditutup mulai pukul 10 hingga acara bakar-bakaran selesai. Sementara itu, di pelabuhan sudah ramai dengan musik dan hiasan khas yang siap memulai acara Ritual Laut. Disana sudah terlihat banyak turis yang siap ikutan dalam pawai dengan kapal kora-kora menuju Pulau Buabua. Pulau Buabua adalah sebuah pulau kecil yang indah, dikelilingi oleh terumbu karang, dan airnya sangat jernih sehingga bisa menerawang melihat terumbu karang yang cantik. Di samping itu, pulau ini juga menjadi pulau yang dikeramatkan, tempat warga lokal berziarah.
Secara umum Ritual Laut ini merupakan sebuah acara syukuran kepada Tuhan yang telah menyuburkan alam ini dan melimpahkan segala sumber daya alam. Ritual ini dirayakan dengan berjoget bersama dalam musik pesisir yang membuat kita tak berhenti bergoyang. Iring-iringan kapal membuat ritual ini makin seru ditampah pemandangan lansekap yang luar biasa. Teluk jailolo, bukit bukit, gunung Jailolo, pulau Ternate, pulau Tidore, Pulau hiri, dan Pulau Maitara merupakan pemandangan yang disuguhkan dalam acara kali ini. Luar biasa sedap nya alam Indonesia. Ritual ini berjalan selama dua jam. Diakhiri dengan berputar sebanyak dua kali di pulau Buabua dan kemudian kembali lagi dalam iring-iringan ke pelabuhan Jailolo.
Bakar Ikan
Acara bakar-bakar ini selesai sekitar pukul 3 sore. Akhirnya, acara ini pun berhasil memecahkan rekor MURI. Seselesainya acara, bebenahan tungku bakar dan bekas sampahnya pun cepat terselesaikan. Saya sendiri sampai kaget ketika balik ke pusat kota Jailolo jam 6 sore. Jalanan kembali bersih dan nampak seperti tidak ada acara riuh sebelumnya.
Ga kebayang bagaimana rasanya makan ikan-ikan 10 ton itu 😀
Saya tertarik dengan Festival Teluk Jailolo 2013. Kalau boleh berbagi informasi tentang akomodasi apa di Teluk Jailolo atau di Ternatenya.