Lompat ke konten

Diceramahin di Masjid Thailand

Pernah ga anda mengalami hal yang pernah saya alami berikut ini? udah jauh jauh liburan ke Thailand ternyata ujung ujungnya kena ceramahan juga. Jadi ceritanya waktu itu saya bersama ketiga teman saya sehabis dari Nai Yang Beach, yang terletak di ujung selatan Pulau Phuket. Kemudian karena tidak tahu mau kemana lagi, akhirnya kami memutuskan untuk menyisiri pantai barat phuket. Tujuan utama ialah Surin Beach.

Di tengah jalan, Yunus menemukan masjid yang cukup besar. Akhirnya kami memutuskan untuk solat dulu. Setelah masuk ke parkiran, kemudian Eji nyeletuk “yah jangan jangan gue diusir lagi kayak waktu di masjid UNDIP lantaran pake celana pendek”. Awalnya sih saya tenang tenang saja dengan anggapan “ah masa sih udah sejauh ini, di negeri orang, bakal di tegur sepertu itu..”

Akhirnya kami masuk pelataran masjid dan sekelompok bapak bapak berjenggot panjang menatap dan memperhatikan kami. ow ow…. but just take it slow… mungkin jarang jarang ada turis yang mau sholat. hahaha kemudian kami wudhu setelah itu saya bertanya kepada bapaka bapak itu “is there any sarong?” kemudian dia malah tanya balik “where are you from? Malaysia?”, “no, from Indonesia”, “oohh.. ” setelah itu mereka memberikan saya sarung untuk sholat karena waktu itu saya memakai celana pendek.

Tak lama, sholat pun selesai. Saya keluar menghampiri saras yang waktu itu sedang tidak sholat. Setelah ngobrol ngobrol bentar, sekumpulan bapak bapak thailand tadi menghampiri kami, kemudian mulai mengajak ngobrol. bla bla bla… yang lebih mengejutkan lagi ada sekumpulan bapak bapak yang berperawakan sama tetapi dengan bahasa yang berbeda. ow ow… ini bapak bapak dari Indonesia. nampaknya ustadz dan kiai yang sedang holiday.. hahaha

Yasudah lah, saya, saras, eji, dan yunus berkumpul untuk istirahat dan membicarakan rencana sebentar. Tetapi bapak bapak ustadz dari Indonesia itu malah ikutan nimbrung dan mulai menceramahi kami. Ya mulai tanya tanya nama lah, tanya alamat, tanya kuliah dimana, terus nyindir nyindir karena kami cowok cewek ber empat seperti berpasangan, ya dari situ mereka mulai menceramahi tentang tingkah laku kami serta cara berpakaian kami. Malahan ada yang sempat mengelus janggut Yunus lantaran menyuruh dia mengikuti sunah nabi yaitu memanjangkan jenggot. Tidak sampai disitu, mereka secara tidak langsung menyuruh kami berpakaian seperti mereka, yaitu gamis panjang berwarna putih, dengan garis hitam di dahinya. ow oww….. ya. yaa… rasanya makin ga nyaman nih tempat. Rada takut juga sih takut diajak ke aliran yang tidak tidak, sempet kepikiran juga, jangan jangan mereka mau ngebom Phuket? terus merekrut kami yang masih belia untuk jadi korban bom bunuh diri!!! oh tidaaaaaaaak!!!!!!

Akhirnya, entah gimana, kami bisa juga meninggalkan tempat itu. Sebelum itu mereka sempat memamerkan sesuatu dulu, yaitu mereka pamer kalau istri mereka ada banyak dan tersebar di luar negeri, salah satunya ada seorang bapak yang beristri empat dan salah seorang istrinya tinggal di Australia! hahaha makin horor kan.. kasian nih saras dan eji mau disunting jadi istri ke lima, enam, dan seterusnya…

Tapi asli, pengalaman ini cukup mengocok perut kalau diingat ingat lagi.. haha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.